21 Mei, 2009

Edan, Dokter AS Kloning Manusia


INILAH.COM, Jakarta – Pakar kemandulan AS Panayiotis Zavos mengklaim telah berhasil mengkloning embrio manusia. Zavos secara sensasional mendobrak ketabuan mengkloning 14 embrio manusia dan mencangkokkannya ke 11 rahim wanita.

Koran The Independent melaporkan, seorang wanita lajang Inggris serta tiga pasien lainnya adalah menjadi ibu embrio kloning pertama.

Wanita lain adalah berasal dari AS dan warga Timur Tengah yang tidak disebutkan negaranya. Proses kloning itu direkam dalam sebuah video.

Saat ini, kloning pada manusia bertentangan dengan hukum di banyak negara. Kloning itu diperkirakan telah dilakukan di sebuah laboratorium rahasia di Timur Tengah.

Namun untungnya embrio yang dicangkokkan tidak ada yanag berhasil menjadi kehamilan. Dr Zavos warga negara Amerika naturalis memiliki klinik kesuburan di Kentucky dan Cyprus tempat dia dilahirkan.

Dia bersikeras usaha serius untuk menghasilkan bayi kloning dari sel kulit orang tuanya akan terwujud.

“Tidak ada keraguan dan aku bukan satu-satunya yang akan mewujudkan itu. Kloning akan terjadi. Tidak ada hambatan hal itu tidak akan terjadi,” katanya.

"Jiaka dilakukan secara intensif, kita bisa melakukan bayi kloning dalam dua tahun, tapi aku tidak yakin kita bisa secara ekstensif melakukan usaha itu,” tambahnya.

Ia mengakui mendapatkan tekanan berat saat akan membuat bayi kloning. Karena tidak yakin bisa menghasilkan bayi kloning yang sehat.

Sebelumnya sejumlah media melakukan boikot tidak menyiarkan kloning yang dilakukan Dr Zavos pada 2004 karena tidak menyertakan bukti. Namun Dr Zavos mengaku mendapat banyak permintaan kloning dan semuanya serius. Namun dia menegaskan tidak semua dilayani.

“Aku mendapatkan permintaan tiap hari. Tapi syaratnya kloning hanya satu-satunya harapan terakhir yang tersisa. Kami tidak tertarik mengkloning Michael Jordans. Yang kaya raya dan terkenal tidak ikut dalam hal ini,” tegasnya.

Dia menolak efek buruk kloning pada hewan seperti cacat kelahiran, serta ukuran bayi yang lebih besar. Menurutnya efek itu sudah berhasil dikurangi.[ito]

sumber : http://www.inilah.com/berita/teknologi/2009/04/23/101099/edan-dokter-as-kloning-manusia/