Seorang warga Desa Nglanduk, Kabupaten Madiun, Tumini, selama puluhan tahun menderita penyakit aneh. Ajaibnya meskipun terbebani penyakit yang telah menyerang lebih dari 30 tahun ini, dia masih bisa bertahan meskipun jaringan pernapasannya tidak sempurna dan tidak bisa melihat. Bahkan kesadaran dan indera pendenagaran Tumini juga masih bagus.
Suami Tumini, Marto, mengatakan, akibat penyakit aneh tersebut, sebagian wajah Tumini telah hilang dan berlubang. Bagian kedua matanya, hidung, dan bibir hilang. Yang tersisa hanya tinggal dagu dan kening saja.
"Selama bertahun-tahun, penyakit tersebut terus menggerogoti bagian wajah istri saya. Satu per satu bagian wajah Tumini rusak akibat penyakit tersebut. Karena tidak ada mata maka ia tidak dapat melihat. Demikian juga tidak dapat berbicara, karena bibir dan jaringan pendukungnya lainnya sudah tidak sempurna," ujarnya.
"Waktu itu sudah pernah diperiksakan ke rumah sakit. Bahkan, istri saya juga sempat dirawat di Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya. Selama tiga bulan dirawat di sana, istri saya tidak sembuh-sembuh. Karena alasan tidak ada biaya, akhirnya saya bawa pulang. Dokter bilang penyakit istri saya adalah kanker," kata Marto yang kesehariannya hanya seorang butuh tani.
Setelah dirawat di Surabaya, Tumini juga sempat dirawat di Rumah sakit dr. Sudono Madiun. Namun sama saja, tidak membuahkan hasil dan akhirnya memilih untuk dirawat di rumah saja. Seiring dengan itu, jerawat Tumini semakin membesar. Kini yang tersisa wajah Tumini mengalami lubang selebar 10-15 cm dan sedalam 7-10 cm.
"Kini, obat untuk istri saya hanya mengandalkan obat ramuan sendiri dari bahan utama tembakau untuk mengusir lalat yang kerap mengerubungi. Meski dapat berjalan, namun ia membutuhkan tuntunan karena tidak dapat melihat lagi. Selain itu, ia juga menggunakan kerudung untuk menutupi lubang di wajahnya," kata Marto menerangkan.
sumber : http://www.salahsambung.info/2009/06/wajah-tumini-hilang-akibat-penyakit.html