27 Maret, 2010

Ternyata air pun dapat mendengar...

Air merupakan bagian penting dalam kehidupan di bumi dan merupakan sumber kehidupan. Air dapat pula kita temui dengan mudah, baik dalam wujud aslinya atau wujud yang benar2 berbeda. Udara yang kira hirup mengandung air, makanan yang kita makan juga mengandung air, bahkan persentase tubuh manusia pun sebagian besar terdiri atas air.

Mungkin sebagian besar orang termasuk saya sendiri pada awalnya menganggap air hanyalah benda mati yang secara kebetulan juga dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk terus melangsungkan kehidupan dengan mengambil manfaatnya. Namun, ternyata air juga mampu mendengar dan menyerap getaran-getaran energi yang secara sadar atau tidak sadar kita pancarkan baik melalui kata-kata, perasaan, maupun pikiran.



Walaupun demikian, air bukanlah satu-satunya sumber kehidupan. Selain membutuhkan air, manusia juga membutuhkan energi yang diperoleh melalui makanan. Sejak SD kita tentu telah diajarkan bahwa matahari sebagai penyedia sumber energi bagi tumbuhan, kemudian energi yang telah diserap tumbuhan dapat diserap oleh makhluk lain termasuk manusia melalui peristiwa rantai makanan. Hal ini memang benar, tetapi pernahkah agan2 berpikir bahwa energi tersebut juga dapat tersalurkan melalui kata-kata?

Kita tentu pernah membaca atau mengingat bahwa setiap eksistensi yang ada di dunia terdiri atas atom yang bergetar sehingga menghasilkan energi. Hanya saja keterbatasan indera membuat manusia tidak selalu dapat menangkap getaran atau bahasa yang dikeluarkan oleh benda-benda di sekitarnya. Saat kita berbicara, terjadi getaran dan perambatan energi melalui udara (ingat bahwa getaran adalah energi). Kata-kata positif mampu membentuk energi positif, demikian pula sebaliknya, kata-kata negatif membentuk energi negatif.

Rupanya hal inilah yang ingin disampaikan oleh Masaru Emoto dalam bukunya yang berjudul The Miracle of Water. Dia adalah orang Jepun yang selama dua puluh tahun mengamati dan mencatat perubahan pada kristal air yang terbentuk oleh energi yang dipancarkan melalui kata-kata manusia.


berdasarkan hasil pengamatannya, air mineral biasa yang sebelumnya menyerap energi positif dari kata-kata seperti cinta, terima kasih, sehat, semangat, syukur setelah dibekukan membentuk kristal segi enam yang indah. Sebaliknya, air yang menyerap energi negatif melalui kata-kata seperti, jelek, putus asa, kecewa ,kata-kata makian, kristalnya berbentuk tidak teratur dan abstrak. Dia juga bereksperimen dengan berbagai bahasa dan hasilnya pun sama (contoh kata terima kasih dalam bahasa jepang "arigato" dan "gracias" dalam bahasa spanyol)

sumber : http://www.ngobrolaja.com/showthread.php?t=75822