Besarnya pengguna Facebook di tanah air menjadikan Indonesia sebagai bahasa Asia teratas yang digunakan di Facebook, dan bahasa kelima yang paling populer di dunia.
Menurut sebuah survei dari Inside Network lebih dari 20 juta anggota jejaring sosial tersebut menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar mereka dalam menggunakan Facebook.
Memang masih kalah jauh dibandingkan dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa yang paling umum, atau setengah dari 400 juta pengguna Facebook yang ada.
Setelah Bahasa Inggris, bahasa pengantar lain yang cukup populer adalah Spanyol, Perancis dan Turki. Bahasa Indonesia menduduki posisi ke lima untuk urusan Facebook di tingkat Internasional.
Namun demikian, untuk ukuran kawasan Asia, Bahasa Indonesia merupakan nomor satu. Dan itu, menurut Inside Network menimbulkan peluang dalam menghasilkan uang.
“Facebook yang terus tumbuh di seluruh dunia, dan sebagian besar pengguna baru berasal dari negara-negara di luar Amerika Serikat.
Bahasa dapat menjadi faktor yang semakin penting bagi pemasar dan pengembang,” kata laporan itu. Hal ini menunjukkan pentingnya menyesuaikan situs untuk budaya dan daerah yang berbeda.
Bulan lalu, survei dari comScore menyampaikan 76.300.000.000 iklan di Facebook ditampilkan kepada pengguna AS sendiri dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Situs ini juga sempat mendapatkan kritikan karena masalah kebijakan privasi yang mereka hadirkan. Tidak hanya itu, di negara-negara seperti Pakistan Facebook dikecam dan sempat ditutup untuk beberapa saat.
Dan Facebook tidak asing dengan kontroversi agama di Indonesia, paling banyak penduduknya muslimnya di seluruh dunia.
Terakhir Mei lalu, ratusan ulama dari Jawa dan Bali mendesak otoritas keagamaan (MUI) untuk mengeluarkan fatwa, atau perintah, melarang Facebook bagi umat Islam.
Para ulama berpendapat memungkinkan situs chatting yang tidak diatur antara jenis kelamin, membuka pintu bagi “norma kesusilaan,” pornografi, seks pranikah dan perzinahan.
sumber : http://www.forumkami.com/forum/fb/45819-bahasa-idonesia-tempati-urutan-kelima-sedunia.html