Kematian Osama Bin Laden, pria yang dianggap bertanggung jawab di balik serangan bunuh diri 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat, tampaknya membuat sejumlah negara meningkatkan kewaspadaannya. Tak terkecuali Pemerintah Indonesia, yang sekarang ini memang tengah berperang melawan aksi-aksi terorisme lokal.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengaku menggelar rapat dadakan di kantor Menko Polhukam di Jakarta, Senin sore. "Bukan apa-apa, ini karena kita sendiri tengah melawan aksi-aksi terorisme," kata Djoko kepada Kompas saat ditelpon, Senin (2/5/2011) petang tadi.
Rapat pun dihadiri sejumlah pejabat militer dan sipil terkait politik, hukum, dan keamanan, mulai dari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Sutanto, hingga pejabat terkait lainnya.
Oleh sebab itu, hasil dari rapat bidang politik, hukum, dan keamanan itu, pihaknya mengeluarkan sejumlah instruksi. "Bukan cuma kepada seluruh aparat keamanan dan intelijen untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan antisipasinya atas segala kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi juga kepada masyarakat," kata Djoko.
Djoko mengaku mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dan intelijen guna meningkatkan kewaspadaan secara bersama-sama. "Jangan sampai kita semua lengah," ujar Djoko.
Namun, saat diitanya apakah dengan adanya instruksi peningkatan kewaspadaan pasca-kematian Osama bin Laden itu karena kematian Osama tidak berarti pula matinya keyakinan dan sikap radikalisme dari para pelaku terorisme, Djoko tidak mau menjawab.
"Pokoknya, kewaspadaan kita harus tetap ditingkatkan," kata Djoko.sumber : http://nasional.kompas.com/read/2011/05/02/20134497/Osama.Tewas.RI.Ikut.Waspada