Perilaku penyebab bunuh diri memiliki banyak penyebab rumit. Kini, ilmuwan berhasil menemukan gen yang menjadi dalam munculnya pemikiran untuk bunuh diri. Apa itu?
Ilmuwan saraf berhasil mengungkap bukti gen tertentu yang menyebabkan perilaku bunuh diri. Centre for Addiction and Mental Health (CAMH) di Kanada melakukan studi data 3.352 orang yang 1.202 di antaranya memiliki sejarah perilaku bunuh diri untuk memastikannya.
Di masa lalu, studi menunjukkan, gen brain-derived neurotrophic factor (BDNF) berimplikasi pada perilaku bunuh diri. Menurut International Journal of Neuropsychopharmacology, BDNF sendiri terkait sistem pengembangan susunan saraf.
Sekitar 90% orang yang meninggal karena bunuh diri setidaknya memiliki satu kelainan kesehatan mental. Menurut CAMH, partisipan studi termasuk mereka yang pengidap schizophrenia, depresi, kelainan bipolar atau kelainan mood.
Hasilnya, ilmuwan CAMH memastikan, orang-orang yang memiliki variasi methionine dalam gen-nya memiliki risiko lebih tinggi pada perilaku bunuh diri dibanding mereka yang memiliki variasi valine.
“Temuan kami mengarah pada pengujian dan pengembangan pengobatan orang yang memiliki gen ini untuk membantu mencegah bunuh diri. Di masa depan, pengujian genetik bisa membantu mengidentifikasi orang yang memiliki risiko tinggi bunuh diri,” papar Direktur Neuroscience Research Department CAMH, James Kennedy seperti ditulis Thaindian.
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1783456/ilmuwan-berhasil-temukan-gen-dalang-bunuh-diri