Kasus bom bunuh diri di Cirebon tidak hanya membuat khawatir keselamatan masyarakat tetapi juga menyoroti kinerja kepolisian. Bahkan, Briptu Norman yang ‘mulai’ tenar turut disalahkan. Kenapa?
Berdasarkan pengamatan INILAH.COM di jejaring sosial Twitter pada Sabtu (16/4), banyak pengguna Twitter yang menganggap bahwa terjadinya kasus bom bunuh diri di Cirebon, Jawa Barat, merupakan ‘sentilan’ bagi kepolisian untuk mengusut praktik terorisme di Indonesia. Jangan hanya mengurus hal sepele, eksploitasi Briptu Norman misalnya.
“Bom Cirebon merupakan peringatan bagi polisi agar tidak terus-terusan mengeksploitasi Briptu Norman. Lekas kerja untuk rakyat. Jangan joget India saja,” tulis akun Twitter Pakdidik.
“Hentikan euforia Norman. Sekarang saatnya membuktikan polisi bisa mengusut pengebom bunuh diri di Cirebon,” tulis akun Twitter Yando129.
“Hari ini Briptu Norman tidak menarik lagi berkat bom Cirebon dan dugaan rekayasa kasus Antasari. Sudah cukup pencitraan. Inilah saatnya untuk bekerja,” tulis akun Twitter Juni4rdi.
Kasus bom bunuh diri di Masjid Mapolres Cirebon, Jawa Barat, membuat 17 orang terluka. Bom meledak saat salat Jumat pukul 12:30 WIB. Bom diduga diledakkan oleh seorang jamaah.
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1424642/bom-di-cirebon-briptu-norman-dicerca-di-twitter