Di luar negeri, ribuan crop circle telah dibuat oleh manusia. Pada umumnya, crop circle dibuat atas pesanan pemilik lahan untuk dipakai sebagai iklan lahan pertaniannya. Dari ribuan pembuatan crop circle itulah kemudian pembuatnya memvideokan untuk dijual.
"Sekarang sudah banyak CD yang dijual tentang teknik membuat crop circle. Alat-alatnya juga diperjual-belikan," kata Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) saat dihubungi Tempo hari ini, Senin 31 Januari 2011.
Fenomena orang membuat crop circle ini menurut Sri Kaloka, sudah ada sejak tahun 1970-an. Selama kurun waktu 10 tahun atau pada 1980-an tak kurang dari 10 ribu crop circle dibuat. Karena itulah Sri Kaloka meminta masyarakat tidak terlalu heboh menyikapi munculnya crop circle di beberapa daerah di tanah air, baru-baru ini.
"Apalagi ditambah-tambah dengan cerita-cerita mistis yang mengatakan bahwa tempat itu dulunya angker," kata Sri. Sebaiknya, masyarakat tetap berpikir rasional dan tidak perlu meyakini bahwa crop circle itu bikinan makhluk luar angkasa yang menggunakan pesawat luar angkasa (UFO).
Terkait kebenaran soal Unidentified Flying Object (UFO), sebagai seorang ilmuwan pun Sri Kaloka termasuk yang tidak meyakini kebenarannya. Hingga saat ini, kata dia, tak satu pun ada bukti yang memperkuat bahwa UFO benar-benar ada.
"Selama ini kan cuma dari satu dua orang yang mengaku melihat. Kita tidak pernah mendengar UFO dilihat oleh banyak orang, misalnya dalam suatu kerumunan," kata dia.
Pembuktian secara ilmiah pun belum ditemukan. Sri Kaloka menceritakan, Amerika Serikat baru-baru ini memasang sejumlah receiver gelombang yang diharapkan bisa mendeteksi kemunculan UFO. "Tapi tidak ada juga," kata dia.
sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2011/01/31/brk,20110131-310113,id.html