SEBUAH pesta pernikahan di Graha Abdi Wicaksana, Sumenep, Minggu malam (4/4/2010), mungkin merupakan pesta pernikahan paling memalukan bagi keluarga penggelar hajat. Saat ratusan undangan datang hingga acara berakhir, kursi pelaminan hanya diduduki sepasang bocah berbaju pengantin.
Para undangan baru sadar bahwa suasana itu bukan dari skenario acara, setelah dalam sambutannya seorang tokoh yang mewakili mempelai pria, KH Matin Hanafi, berucap maaf karena mempelai putri berhalangan hadir.
Kasak kusuk di antara undangan pun tak terelakan. Fita Damaliyah (24), mempelai wanita, dikabarkan melarikan diri saat akad nikah yang berlangsung beberapa saat sebelum resepsi itu. Mata mereka langsung memandangi wajah Anton Sariyanto (27), mempelai pria yang tadi menyambut mereka di pintu masuk gedung.
Beberapa kaum ibu yang hadir dalam resepsi itu tampak tak kuasa membendung air mata saat melihat Anton yang selalu menunduk menyembunyikan perasaan sedih. Sementara itu sepasang orangtua mempelai pria telihat lemas. Linangan air mata juga sangat jelas terlihat oleh undangan meski jarak yang memisahkan mereka lumayan jauh.
“Manusia cuma bisa berencana, tetapi Allah menentukan lain, sehingga pesta perkawinan ini tanpa kehadiran mempelai perempuan. Atas nama keluarga mempelai kami minta maaf,” KH Matin Hanafi.
Ditemui selepas resepsi pernikahan tanpa mempelai itu, Mohammad Ramli, ayah kandung Anton, mengaku tidak tahu apa yang menjadi alasan calon istri anaknya tiba-tiba kabur. (osi/ijo)
sumber : http://www.zonaberita.com/inspirasi/inilah-pesta-pernikahan-paling-memalukan.html/