SEBUAH KENISCAYAAN…
Pernahkan engkau berpikir tentang KUBUR???
atau “Malam Pertama di Alam Kubur?”….
emmm…..bulu kuduk ku langsung menjerit rasanya mendengar kalimat itu.
ku kutip artikel dengan syair yang mewarnai ini dari sebuah buku yang akan mengingatkan kita dengan akhirat nanti.
yah….agar kita tidak terlena dengan dunia saja. Saat ini…sekarang ini, setelah engkau membacanya…semoga kita semua dalam lindunganNya selalu.
Mencermati kematian, niscaya tahu bahwa ia adalah perkara yang besar.
Ia adalah Piala Bergilir bagi setiap orang yang berdiam disuatu tempat maupun yang suka pergi berkelana entah kemana. Dengannya (kematian), seorang hamba keluar dari dunia menuju surga atau neraka.
“Kalau tak ada arti kematian selain kehilangan, hancurnya tubuh dan terlupakan keindahan siang dan malam,
Niscaya ada kekeruhan bagi mereka yang suka bersenang-senang,
dan perubahan bagi mereka yang tenggelam dalam kenikmatan.”
Tak ada yang perlu kita khawatirkan dalam kematian. karna ia adalah pintu yang setiap orang pasti akan memasukinya. Tetapi yang menjadi masalah serius adalah, apa yang terjadi setelah kematian?
Apakah berupa taman dan sungai yang mengalir, dalam tempat yang dijanjikan Allah; ataukah beruap kesesatan dan api yang bergejolah?
maka dikatakan dalam Q.S. Al-Qamar:48,
“Pada hari wajah mereka dibenamkan ke dalam lautan api. (Di katakan kepada mereka), ‘Rasakanlah jilatan api neraka ini”.
Orang-orang shalih sangat rindu, karna ingin segera bertemu dengan Rabb mereka. Meyiapkan bekal kematina, yang menjadi gerbang menuju negeri akhirat. Yaa…., mereka bahagia meyambut kematian, selagi kematian itu mendekatkan diri kepada Rabb mereka.
Inilah kematian, yang menjadi gerbang alam akhirat. Apa yang terjadi sesudah kematian jauh lebih ngeri dan dahsyat.
–>>ada suatu cerita :
Suatu ketika Umar bin Abdul Aziz mengurusi jenasah keluarganya. Ketika mayat telah ditanam ke liang lahatdan tanah sudah dimampatkan, Umar menghadap orang-orang yang bertakziah sambil berkata,
Umar :”Sesungguhnya kuburan ini memanggilku dari belakang. Maukah kalian kuberitahu apa yang akan ia (kuburan) katakan kepadaku?”
para takziah :”Tentu”
Umar :”Kuburan itu memanggilku dan berkata, ‘Wahai Umar bin Abdul Aziz, maukah kuberitahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang kau cintai ini?’
‘Tentu’, jawabku.”
“Kuburan itu berkata,’Aku bakar kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya serta ku kunyah dagingnya. Maukah kau kuberitahu apa yang aka kuperbuat dengan anggota badannya?’
‘Tentu’, jawabku.”
“kubur itu berkata lagi,’Aku cabut (satu per satu dari) telapak ke tangannya, lalu dari tangan ke lengan, dan dari lengan menuju pundak. Lalu kucabut pula lutut dari pahanya. dan paha dari lututnya. Kucabut pula lutut itu dari betis. Dari betis menuju telapak kakinya.’
“Itulah apa yang ku dengar…”
Secuplik dari cerita di atas cukup untuk memberi gambaran kepada kita apa yang perlu kita siapkan agar kubur menjadi tempat kita bermalam yang nyaman. Karna ia adalah ranjang kita yang baru yang akan membuat kita nyaman ataukah memporak-porandakan jasad ini, yang membuat kita amat sangat tak nyaman berada di dalamnya.
Lanjut cerita, Umar pun menangis dan berkata, “Ketahuilah, umur dunia hanya sedikit. Kemuliaan di dalamnya adalah kehinaan. Pemudanya akan menjadi renta, dan yang hidup di dalamnya akan mati. Celakalah yang tertipu olehnya. Dimanakah pendukduk yang dulu membangun kotany? Apa yang diperbuat oleh tanah terhadap tubuh-tubuh mereka? Apa yang diperbuat cacing tanah terhadap tubuh dan anggota badannya yang lain? Dulu mereka di dunia berada di tengah keluarga bahagia, di atas kasur empuk dan dikelilingi pembantu yang setia. Orang-orang memuliakannya.
Tetapi ketika semuanya berlalu, dan maut datang memnaggil, lihatlah betapa dekat kuburan dengan tempat tinggalnya. Tanyakan kepada orang kaya, apa yang tersisa dari kekayaannya? Tanyakan pula kepada orang fakir, apa yang tersisa dari kefakirannya?
“Kutinggalkan tempat tidurku pada suatu hari, kemudian kutersekap diam membisu.
Aku telah berpindah dari satu tempat menuju tempat lain.
Aku berangkat dari satu ranjang tidur dalam istanaku menuju alam lain.
Apa gerangan yang mendatangiku saat tidur?
Kubur adalah malam pertama.
Demi Allah, katakanlah apa yang terjadi dengan dua malam, yang demi Allah pasti mentakdirkannya pada setiap hamba?”
“Begitulah kematian…
tak pernah memilah; tua atau muda, kaya atau miskin.
Tak pernah peduli terhadap raja atau budak, emnteri atau penguasa sebuah negeri.
Kematian melenyapkan kemegahan.
Ia datang untuk mengeluarkan manusia dari rotasi kehidupan yang selama ini dijalani.
Mengeluarkan seseorang dari istananya, untuk kemudia membenamkannya dalam sempitnya liang lahat.
Semua itu dilakukan tanpa meminta ijin terlebih dahulu”
Di kutip dari sebuag buku “Malam Pertama di Alam Kubur”
Al-Qarni, A’idh, Dr.Muhammad Abdullah Al-Uraifi, Dr.Syaikh Muhammad bin Husai Ya’qub. Malam Pertama Di Alam Kubur. Solo: AQWAM,2008.
sumber : http://reynaya.wordpress.com/2008/07/16/malam-pertama-di-alam-kubur/